Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tiga bentuk model pembelajaran, yaitu problem based learning, discovery learning, flipped classroomdengan variabel atribut persepsi kinestetik terhadap hasil belajar jurus tunggal tangan kosong pencak silat.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan desain treatment by level3 x 2post-test only. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam 45 Bekasi dengan populasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang berjumlah 216orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposivesamplingdengan kriteria: (1) mahasiswa sedang dalam keadaan sehat dan menurut pengamatan mampu mendukung kegiatan penelitian, (2) mahasiswa bukan merupakan atlet pencak silat kategori tunggal, (3) mahasiswa tidak sedang mengikuti berbagai pemusatanlatihan dari kecabanganolahraga. Berdasarkan hal tersebut, maka sampel penelitian berjumlah 114 kemudian dibagi menjadi 6 kelompok penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar jurus tunggal tangan kosong pencak silat diukur menggunakan instrumen modifikasi sesuai formulirpertandingan kategori tunggal pencak silat, sedangkan persepsi kinestetik diukur menggunakan tes punch perseptionyang dikembangkan peneliti. Rancangan perlakuan dilakukan dalam 16 pertemuan melalui penerapan model pembelajaran problem based learning, discovery learning, flipped classroomdan didukung dengan media pembelajaran aplikasi android analisis biomekanika jurus tunggal (turorial), video tutorial dan flip books. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:(1) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan persepsi kinestetikterhadap hasil belajarjurus tunggal tangan kosong pencak silat, (2) Untuk mahasiswa dengan persepsi kinestetik tinggi lebih efektif diajar dengan model pembelajaran flipped classroom(3) Untuk mahasiswa dengan persepsi kinestetik rendah lebih efektif diajar dengan model pembelajaran problem based learning.