Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan budayadan menyimpan potensi bencana alam. Tidak hanya itu seiring dengan kekayaan alamnya di tiap daerah Indonesia juga memberikan kekayaan adat istiadat, bahasa, seni, dan keberagaman lainnya. Dalam setiap kebudayaan di Indonesia terdapat kearifan lokal di dalamnya.Namun dengan kekayaan tersebut nyatanya Indonesia pun selalu dihantui dengan kebencanaan. Indonesia memiliki gunung api aktif yang relatif banyak yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Itulah sebabnya, mengapa Indonesia dikenal sebagai ring of fire). Djalil, Rieneke, dan Tilaar, (2013)menyatakan bahwa saat ini terdapat 129 gunung berapi yang masih aktif dan 500 tidak aktif di Indonesia.Seiring dengan perkembangan pengetahuan masyarakat, kearifan lokal juga akan selalu mengalami perkembangan dalam praktik mitigasibencana. Perkembangan ini tentunya tidak terlepas dari hasil inovasi IPTEK. Persoalannya adalah bagaimana adaptasi kecepatan kearifan lokal yangtertanam di masyarakat yang berpotensi mengalami berbagai jenis bencana alam di daerah atau wilayah masing-masing. Sebab potensi bencana alam senantiasaberdampingan dengan aktifitas keseharian masyarakat. Kekayaan budaya Indonesia didasari dari adanya potensi lokal yang dimiliki setiap daerah. Setiap daerah memiliki identitasnya masing-masing. Budaya ini selalu menjadi kearifan lokal yang memberikan peranan penting dalam kehidupan masyarakat localtermasuk dalam mitigasi bencana. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatifdengan pendekatan fenomenologis.Penelititian ini dilaksanakandi Kelurahan Tubo, Kota Ternate, Propinsi Maluku Utara.Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana pemahaman masyarakat Kelurahan Tubo tentang kearifan lokal mitigasi banjir lahar dingin. Informan yang diwawancarai adalah masyarakat lokal dan Pemerintah Kelurahan serta Tokoh Adat. Hasil dari penelitian ini Kearifan lokaldapat dimanfaatkan dalam rangka mitigasi bencana alam. Kata Kunci : Kearifan Lokal, Banjir Lahar Dingin, Kelurahan Tubo